KH. Khozinul Asror Pimpinan Ponpes, Imbau Masyarakat Banten Jaga Persaudaraan dan keamanan
SERANG – Imbauan berupa gambar tersebar di media sosial menyoroti aksi-aksi yang menimbulkan kegaduhan dan berpotensi memecah belah persatuan.
Bisa disimpulkan, masyarakat Banten menginginkan kedamaian
dan saling menjaga tali persatuan di masa pademi covid-19 ini. Bukan saling
menyebar kebencian, penghasutan sehingga menimbulkan kegaduhan di tanah Banten
khususnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Quran Al-Khoziny Jiput
Pandeglang, KH Khozinul Asror, yang dikutip dari gambar yang tersebar di media
sosial, mengatakan orang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya, akan
sulit berbuat baik dan cenderung berprilaku buruk.
Pesan itu menjelaskan, umat islam untuk selalu mengendalikan
hawa nafsu, sehingga sebagai masyarakat bisa meredam segala sesuatu yang akan
membuat kerusakan dan merugikan orang
lain.
Di tengah wabah virus
covid-19, aksi demonstrasi yang mengakibatkan kerumunan masa yang rawan akan
penyebaran COVID-19 berpotensi melanggar atau abai terhadap protokol kesehatan,
dan dipastikan akan merugikan orang lain.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono telah menjelaskan,
memang dalam UU 9/1998 aksi penyampaian aspirasi atau demonstrasi tidak
dilarang.
Namun, di situasi pandemi ini, keramaian massa sangat rawan
terjadi penyebaran virus lantaran mengabaikan penerapan standar protokol
kesehatan
Sehingga itulah alasan mengapa Polri tidak memberikan izin
aksi demonstrasi atau kegiatan lainnya yang menyebabkan terjadinya kerumunan
orang.
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy
Sumardi, tak pernah lelah memberikan imbauan humanis kepada masyarakat Banten
untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di wilayah hukum Polda Banten.
Edy Sumardi dalam hal ini, memberikan satu puisi karya
Suryadi, berjudul Indonesiakah Kau?, sebagai renungan dan mengingatkan kita
akan pentingnya menjaga diri dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah serta
memutus mata rantai covid-19 di Banten khususnya. (Rahmat Hidayat)
0 Comments: