Polda Banten sambut baik BPOM keluarkan izin vaksin COVID-19
Serang - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 pada Senin (11/1/2021) dikeluarkan izin Penggunaan dari BPOM untuk vaksin COVID-19 Polda Banten sangat menyambut baik
"Alhamdulillah vaksin Covid-19 telah disetujui oleh
BPOM untuk mengeluarkan izin penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency
use authorization (EUA),"Kata Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto
melalui Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi,Selasa (12/1/2021).
Edy Sumardi menjelaskan bahwa Fatwa MUI dan Izin BPOM
terhadap Vaksin Covid -19 dari Sinovac Life Science China dan PT Bio
Farma telah terbit sehingga mempermudah proses distribusi kepada masyarakat
yang sesuai rencana akan di distribusi pada tanggal 13 Januari 2021.
"Periode 1 (Januari - April) untuk sasaran penerima
Vaksin yaitu Tenaga Kesehatan, Asisten Tenaga Kesehatan, Tenaga Penunjang,
Mahasiswa yang bekerja pada Fasilitas kesehatan,"ujar Edy Sumardi.
Keluarnya ijin ini dikatakan oleh Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan bahwa vaksin Sinovac
yang telah diuji coba tahap ketiga di Bandung telah memenuhi standar keamanan
yang disyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Pertama, hasil evaluasi terhadap data dukung keamanan
yang diperoleh dari studi klinis fase ketiga di Indonesia, Brasil, dan Turki
secara keseluruhan aman dengan kejadian efek samping ringan hingga
sedang," ujar Penny dalam konferensi pers secara virtual itu.
"Efek samping yang dimaksud antara lain nyeri, iritasi,
serta pembengkakan yang tidak bahaya dan dapat pulih kembali keesokan harinya.
Kedua, berdasarkan hasil evaluasi khasiat, vaksin Sinovac
sudah mampu membentuk antibodi di dalam tubuh.
Penny menjelaskan, antibodi yang ada sudah dilihat dan mampu
membunuh serta menetralkan virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh.
Ketiga, dari sisi efikasi vaksin, telah diperoleh persentase
sebesar 65,3 persen.
"Sesuai persyaratan WHO di mana efikasi minimal sebesar
50 persen. Angka efikasi 65,3 persen ini menunjukkan harapan bahwa vaksin
Sinovac mamou menurunkan kejadian infeksi hingga 65,3 persen." ucap Penny.
(Rahmat Hidayat)
0 Comments: