Tujuh Belas Kriteria Jember Bisa Jadi Tuan Rumah Festival HAM
Barometer99.com - Laporan langsung
Festival Ham 2019 ke 6 oleh Efendi. Kabupaten Jember dipilih menjadi
penyelenggara Festival HAM Internasional tahun 2019, salah satunya berdasar
hasil survey International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) tahun
2018 tentang pengaplikasian Kota/Kabupaten ramah dan layak HAM secara
komprehensif. Selain itu, ada penilaian program pembangunan berkelanjutan
(SDG’s) yang telah ditetapkan dan teraplikasi dengan baik di Kabupaten Jember.
Ada 17 item, sebagai
indikator daerah yang telah melaksanakan program pembangunan berkelanjutan
(SDG’s), diantaranya pemberantasan kemiskinan yakni pembayaran premi asuransi
BPJS untuk masyarakat miskin, pelayanan adminduk gratis baik yang on the spot
ataupun pelayanan di mall. Item penting lainnya adalah pembangunan SDM yang
komprehensif, dimana di Kabupaten Jember ada program beasiswa mahasiswa (D3,
D4, S1, S2 dan S3) yang hingga kini telah mampu menyerap sebanyak 10.119
mahasiswa. Dukungan APBD untuk pendidikan di Kabupaten Jember juga telah jauh
melampaui batas minimal alokasi anggaran pendidikan yang ditetapkan pemerintah
pusat (20%), karena di Jember telah terealisasi anggaran pendidikan sebesar
34%. Ada pula dukungan pemerintah berupa regulasi bagi kalangan disabilitas
berupa perda Kab. Jember No. 7 tahun 2016 (tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas). Perlindungan dan peningkatan kualitas perempuan, anak
dan lansia juga intens dilakukan di kabupaten Jember dengan dukungan regulasi
dan kesempatan berusaha (job fair perempuan dan difabel pertama di Indonesia).
Pembangunan HAM berbasis budaya juga telah teraplikasi dengan baik di Jember, seperti wisata religi malam jumat manis di PP Al Qodiri, pembangunan embarkasi haji dan keterlibatan kalangan difabel di ajang event internasional (JFC). Perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia (PMI) beserta keluarganya juga intens dilakukan di Kabupaten Jember (regulasi hingga tingkat Perdes soal PMI dan pemberdayaan anak PMI-Kampung Tanoker Ledokombo).
Pembangunan HAM berbasis budaya juga telah teraplikasi dengan baik di Jember, seperti wisata religi malam jumat manis di PP Al Qodiri, pembangunan embarkasi haji dan keterlibatan kalangan difabel di ajang event internasional (JFC). Perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia (PMI) beserta keluarganya juga intens dilakukan di Kabupaten Jember (regulasi hingga tingkat Perdes soal PMI dan pemberdayaan anak PMI-Kampung Tanoker Ledokombo).
Festival HAM ini
dilaksanakan mulai tanggal 19 hingga 21 November 2019. Festival HAM ini
selain dihadiri oleh perwakilan berkompeten dari stakeholder di seluruh
Indonesia, juga dihadiri oleh perwakilan 20 negara yang kini tengah
melaksanakan pembangunan HAM berkelanjutan (SDG’s).
Sejumlah pembicara yang
hadir dalam rangkaian Festival HAM 2019 ini diantaranya Muhadjir Effendi
(Menteri PMK RI), Ahmad Taufan D. (Ketua Komnas HAM), Riri Khairiroh (Komnas
Perempuan), dr. Faida, MMR (Bupati Jember), Chofifah Indar P. (Gubernur Jatim),
Shin Gionggu (Guangju Metropolitan City), Nicole Immler (Utrecht), Wahyu Susilo
(Direktur Eksekutif Migran Care), Gabriella F. (RWI), Sugeng Bahagjo (Direktur
INFID) dan sejumlah pembicara kompeten lainnya.
(Efendi)