KPA DUKUNG LANGKAH RAFLI MINTA PERTIMBANGAN PRESIDEN TERKAIT PEMANGKASAN DOKA 2020
BANDA ACEH, BAROMETER99.com KaukusPeduli Aceh (KPA) mendukung sepenuhnya langkah anggota DPR RI Rafli Kande menyurati presiden terkait pemangkasan dana otonomi khusus Aceh.
“Surat berisi atensi dan pertimbangan yang disampaikan Rafli selaku wakil rakyat Aceh di Senayan kepada Presiden memang sudah sepatutnya dilakukan dalam rangka menyuarakan aspirasi masyarakat. Apalagi implikasi dari pemotongan Otsus itu sangat akan terasa bagi masyarakat Aceh, setidaknya ikhtiar menyurati presiden itu patut kita acungi jempol,” ungkap Koordinator KPA Hasbar, Sabtu, 9 Mei 2020,"
Menurut Hasbar, dari pada ribut dan saling melempar bola kesalahan mendingan terkait pemotongan Otsus, lebih baik kita minta pertimbangan presiden, apalagi presiden Jokowi sudah berkali-kali ke Aceh.
KPA juga menyentil masalah respon negatif yang diutarakan oleh praktisi hukum, Imron Mahfudi di salah satu media siber yang menganggap tindakan Rafli hanya untuk mencari popularitas.
“Saya pikir kalau untuk cari popularitas, Rafli sudah sangat populer ya ketimbang Imran, atau jangan-jangan Imran sengaja respon negatif agar populer, bisa jadi gitu ya lebih idealnya,” kata Hasbar.
Menurut KPA, jika dilihat dari ungkapan Imran Mahfudi terkait aturan UUPA yang memuat alokasi Otsus sebesar 2% itu juga dijabarkan dalam surat Rafli ke Presiden, namun di dalam surat itu juga disampaikan pertimbangan-pertimbangan seperti persoalan kemiskinan Aceh dan sebagainya.
“Makanya Imran Mahfudi baca full dulu agar tidak terlalu responsif. Seharusnya walaupun Imran juga politisi PDIP, tapi kalau sudah bicara ada orang yang berikhtiar membela Aceh bagusnya dukunglah apalagi wakil rakyat dalam menyuarakan aspirasi rakyatnya untuk dipertimbangkan di pusat. Jangan terlalu tandesius karena perbedaan, atau politik pribadi sehingga mengkerdilkan subtansi. Yang patut diperjuangkan ya diperjuangkan dan disuarakan, jangan gagal paham. Atau jangan-jangan karena yang diperjuangkan dan diminta pertimbangan dari Otsus itu termasuk dana Dayah Imran Mahfudi tidak senang,” tambahnya.
KPA juga menyemangati agar Rafli terus bersuara dan berjuang asal itu untuk kebaikan Aceh.
“Terus berjuang pak Rafli asal itu untuk kepentingan Aceh suarakan saja, tidak perlu harus gentar dan surut. Terus suarakan dengan lantang. Tidak usah dengar burung Pipit yang berkicau, asal i’tikad baik Allah pasti bantu. Langkah bang Rafli itu langkah MeuAgam, Hana item rioh sabee droe di Aceh tapi sampaikan Ju lakee pertimbangan presiden,” ucapnya.
Dia melanjutkan, kegelisahan masyarakat Aceh terkait pemotongan Otsus yang berimplikasi terhadap gagalnya terlaksana banyak program pemerintah Aceh.
“Dana Dayah dipangkas sejumlah program lainnya dipangkas akhibat dana Otsus dipangkas. Tentunya hal ini akan sangat terasa bagi masyarakat apalagi kalangan Dayah. Tentunya semua pihak perlu bersama-sama untuk mengambil langkah kongkret agar persoalan ini dapat menemukan solusinya,” kata Hasbar.
Menurut Hasbar, jika kekhususan Aceh termasuk Otsus dibiarkan diotak atik maka ke depan pemangkasan-pemangkasan ini akan kembali terjadi.
“Kita berharap Jokowi yang merupakan presiden yang berkali kali ke Aceh bukan cuma datang nampak muka pulang nampak belakang, tapi benar-benar memberikan kebijakan yang bijaksana dan perhatian khusus ke Aceh,” pungkasnya
0 Comments: