Warga Desa Blang Buket Aceh Timur Berharap Pemerintah Segera Bangun Jembatan Baru
Barometer99.com, PEUDAWAJembatan Blang Buket Peudawa merupakan satu sarana prasarana penghubung antar Desa yang terlihat telah rusak dan telah dibongkar oleh Dinas terkait tampak terlihat dengan tidak adanya tanda-tanda pembangunan jembatan baru, Minggu, 05 Juli 2020.
Hal tersebut di utarakan, Pak wa, salah seorang Warga yang menetap tepat di dekat lokasi jembatan mengatakan,"Sebelumnya jembatan ini memang sudah dalam kondisi rusak parah dan sangat berbahaya bagi siapa sajabyang akan melintas, seperti beberapa hari yang lalu mobil dump truck tersangkut lantaran jembatan memang sudah tidak layak lagi untuk dilalui akibat termakan usia, sehingga harus di lakukan pembongkaran, boleh di lihat banyak besi yang harus di bengkokkan agar evakuasi mobil dump truck yang tersangkut dapat dengan mudah di kerjakan, sambil menunjuk leger jembatan tersebut," ungkapnya.
Lanjutnya kembali,"Akibat rusaknya jembatan ini, akses warga masyarakat yang ingin menuju seberang harus memutar terlebih dahulu dengan jarak tempuh memakan waktu lama atau sangat jauh sekali," Sebut Pak wa.
Hal senada juga dirasakan oleh warga yang memang selalu mengunakan akses jembatan tersebut, Musyayadi, menyampaikan,"Kami selaku warga memang sangat membutuhkan akses jembatan ini, Kasihan para warga, apalagi anak-anak yang akan pergi ke sekolah untuk menimba ilmu, mereka harus kembali berputar yang jarak tempuhnya sangat jauh, kami memohon kepada pemerintah agar segera membangun kembali jembatan dengan kontruksi yang baru," imbuhnya.
Lanjutnya kembali,"Akibat rusaknya jembatan ini, akses warga masyarakat yang ingin menuju seberang harus memutar terlebih dahulu dengan jarak tempuh memakan waktu lama atau sangat jauh sekali," Sebut Pak wa.
Hal senada juga dirasakan oleh warga yang memang selalu mengunakan akses jembatan tersebut, Musyayadi, menyampaikan,"Kami selaku warga memang sangat membutuhkan akses jembatan ini, Kasihan para warga, apalagi anak-anak yang akan pergi ke sekolah untuk menimba ilmu, mereka harus kembali berputar yang jarak tempuhnya sangat jauh, kami memohon kepada pemerintah agar segera membangun kembali jembatan dengan kontruksi yang baru," imbuhnya.
Di waktu yang berbeda Hanafiah selaku Keuchik/Kepala Desa Blang Buket, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur, ketika di temui Tim Barometer99.com mengatakan,"Kasihan warga saya, yang sebelumnya dapat dengan mudah dan cepat jika ingin bepergian ke berbagai keperluan diseberang dan juga rata-rata warga saya mempunyai pekerjaan bertani dan berkebun, ketika panen tiba warga yang dulu dapat dengan mudah membawa hasil dari pertanian dan perkebun ke pasar di Kota, akan tetapi untuk saat ini saya bersama warga hanya memandangi konstruksi jembatan yang telah terputus setelah di lakukan pembongkaran tersebut," Kata Hanafiah.
Dirinya juga menceritakan kronologi singkat terkait pembongkaran maupun kondisi jembatan yang terputus,"Jembatan lama ini diperkirakan berukuran 4 x12 meter, kontruksi leger besi dan tiang tengahnya tidak ada, maka lama-kelamaan seiring berjalan waktu dengan menahan beban yang rata-rata dalam hintungan ton setiap harinya sehingga jembatan menjadi miring dan melengkung kebawah, Ini memang sangat membahayakan bagi siapa saja yang akan melintasi jembatan itu, maka kami mengambil sikap dengan menutup akses jembatan antar desa ini,"sebutnya.
Hanafiah menambahkan, kita pun sebelumnya sudah berkoordinasi terkait jembatan rusak ini kepada pihak Dinas PUPR Kabupaten Aceh Timur mereka pernah kemari pada saat pembongkaran jembatan dengan harapan telah dibongkarnya jembatan ini kiranya Pihak pemerintah baik di Kabupaten, Provinsi maupun Pusat dapat dengan segera membangun Jembatan Baru dalam rangka ikut peduli tentang nasib masyarakat pedalaman di Kabupaten Aceh Timur," pintanya.
Sementara Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Aceh Timur, Amiruddin, ketika di hubungi via telefon selulernya mengatakan,"Terkait akses jembatan yang sudah dilakukan pembongkaran tersebut, sebaiknya pihak desa kembali memberitahukan atau melayangkan program melalui permohonan berupa proposal ke Dinas PUPR, ataupun langsung ke Bapak Bupati Aceh Timur, dengan maksud tujuan dapat lebih cepat tahap prosesnya,"Tutupnya.
Laporan : Rahmad Hidayat
Editor : Korwil Aceh
0 Comments: