Barometer99- BIMA - NTB. Pupuk menjadi kebutuhan utama para petani, namun masalah kelangkaan pupuk untuk masyarakat tani sering terjadi setiap tahun bukan hanya tahun ini terjadi di desa Bolo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Minggu, 5/11/2021 sekitar pukul 11:50 wita.

Ikut hadir pada kegiatan kunjugan Dir Intelkam Polda Ntb di Desa Bolo, Kepala desa Bolo Drs. Muhtar H. Idris, tokoh pemuda, tokoh agama dan masyarakat. 

Kepala desa Bolo, Drs. Muhtar H. Idris menyampaikan langsung pada Dir Intel Polda Ntb, kami mohon dipercepat pencairan pupuknya karena masayarakat Bolo sekarang lagi membutuhkan pupuk.

Dikatakan Muhtar, masyarakat saat ini sangat membutuhkan pupuk kalau tidak butuh, mereka tidak akan butuh pupuknya. 

“Pupuk persiapan di gudang banyak, tetapi pupuknya belum bisa dicairkan harus menunggu tahun 2022 sedangkan tahun 2022 bulan Januari tersebut umur jagungnya sudah umur sekian kalau dikasih pada umur sekian jagung tersebut tidak akan tumbuh dengan baik dan kemana masyarakat harus membayar hutang di bank jika panen mereka gagal”, tutur Muhtar selaku kades Bolo.

Masih Muhtar, penyebabnya, pupuk ada di desa Bolo, kok masyarakat yang punya wilayah desa ini tidak bisa mendapatkan pupuk untuk menyelamatkan jagung yang ditanam.

“Terima kasih atas kunjungan Dir Intelkam Polda Ntb di desa Bolo dan kami mengharapkan sinergi pihak Kepolisian dengan masyarakat untuk menghindari tindakan represif”, tutupnya.

Dir Intelkam Polda Ntb Kombes Pol Sutrisno, H.R., S.H, S.I.K., M. Si,  mengatakan bahwa, Insiden penembakan yang terjadi kemarin murni adanya miskomunikasi antara petugas pengamanan dengan petugas pengawalan.

“Terkait masalah pupuk, kami akan mencoba berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bima dan instansi terkait agar penyaluran pupuk bisa dipercepat menjelang Bulan Januari 2021”, ujarnya.

Dikatakan Dir intel Polda Ntb, akan mencoba memberikan saran dan masukan kepada Pihak Produsen pupuk untuk selektif dalam menunjuk Distributor agar menghindari adanya Distributor yang memegang beberapa wilayah distribusi pupuk sehingga tidak terkesan di monopoli.

Syf-14.