Tampilkan postingan dengan label BNPB. Tampilkan semua postingan

Kepala BNPB Ungkap Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19


Barometer99- JAKARTA-(14/06).
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan menyebabkan melonjaknya kasus positif Covid-19 di tanah air, dalam beberapa hari belakangan ini. 

"Kita maklumi bersama, lonjakan kasus yang terjadi ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, yang paling utama adanya mobilisasi masyarakat. Konteksnya dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, teristimewa pada saat liburan, ini memacu mobilitas masyarakat menjadi semakin tinggi," kata Ganip dalam konferensi pers, Minggu (13/6).

Dijelaskan Ganip yang juga sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 bahwa faktor pembawa Covid-19 adalah manusia, oleh karena itu dibutuhkan penerapan protokol kesehatan yang ketat di masyarakat.

"Artinya mobilitas manusia inilah yang menyebabkan terjadinya transmisi antar manusia satu dengan yang lainnya oleh karenanya konsep untuk menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas adalah satu strategi yang tepat atau memitigasi lonjakan kasus ini terjadi," ujarnya.

Ganip menyebut memang ada kelemahan di beberapa posko dalam konteks manajemen lapangan yang perlu dibenahi. Untuk itu dirinya menjelaskan menjelaskan langkah-langkah yang sudah dan terus dilakukan baik pemerintah pusat maupun daerah seperti meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi atau 3K di dalam pengendalian COVID-19. 
"Kita juga akan melakukan penebalan-penebalan, penebalan yang dimaksud di sini adalah penebalan untuk petugas keamanan, petugas posko dalam penegakan PPKM mikro khususnya pada daerah-daerah yang mengalami lonjakan atau daerah dengan zonasi merah. Ini sudah kita lakukan di Kudus dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan juga di Sampang dan beberapa daerah di Madura," ucap Ganip.

"Selain itu penebalan juga kita lakukan terhadap aspek dukungan, dukungan fasilitas sarana prasarana kesehatan, termasuk juga dukungan tenaga kesehatan, karena biasanya atau pun yang kita amati di lapangan, beberapa kabupaten atau daerah yang mengalami lonjakan akan mengalami juga penurunan di dalam pelayanan kesehatannya, beberapa tenaga kesehatan juga terkena ini membutuhkan penguatan atau pun penebalan tenaga medis maupun relawan," pungkas Ganip(red).

Dukung Fasilitas Isolasi, Kepala BNPB Kunjungi dan Bantu 500 Velbed Rusun Nagrak Cilincing


Barometer99- JAKARTA- (14/06)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito S.E., M.M., beserta jajaran melakukan peninjauan ke rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara yang merupakan salah satu fasilitas isolasi pasien Covid-19. Minggu, (13/6).

Dikatakan Ganip bahwa kunjungan ini untuk memastikan kesiapan fasilitas yang ada di rusun Nagrak untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia setelah libur hari panjang. 

“Kami terus memeriksa dan memantau kesiapan setiap tempat isolasi para pasien Covid-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus, khususnya jumlah pasien terkonfirmasi positif, pada kelompok orang tanpa gejala atau OTG yang semakin meningkat,” ungkap Ganip
Dalam kunjungannya itu, Ganip juga memberikan bantuan logistik berupa 500 unit velbed yang diberikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto. Velbed atau alas tidur portabel ini bermanfaat sebagai fasilitas penunjang di Rusun Nagrak.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS III) Dra. Vita Nurvianti, M.Ap. mengapresiasi kunjungan serta bantuan dalam mendukung kebutuhan rusun Nagrak untuk menjalankan operasional rusun sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan velbed yang diberikan oleh Kepala Satgas dalam menunjang fasilitas tempat isolasi para pasien Covid-19,” tutur Vita.

Di samping kebutuhan logistik, Vita turut mengungkapkan kebutuhan lain, yakni sumber daya manusia dalam pengelolaan serta penanganan para pasien Covid-19, mengingat sumber daya yang ada cukup terbatas dan hanya meliputi petugas kebersihan dan teknisi Gedung.

Diungkapkan Vita lebih lanjut, bahwa untuk tetap memperkuat jalannya operasional pelayanan kepada para pasien, pihaknya didukung sarana dan prasarana dalam unit hunian serta daerah sekitar oleh BPBD DKI Jakarta bersama perangkat wilayah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait.

Dikunjungan ini juga, Ganip mendapatkan penjelasan tentang pengoperasian setiap tower yang ada di rusun Nagrak, oleh  Widyastuti selaku Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Untuk diketahui, bahwa Rusun Nagrak merupakan salah satu tempat isolasi pasien Covid-19 yang resmi ditunjuk oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Rusun Nagrak memiliki 14 tower yang terbagi dalam tiga klaster yang setiap klasternya cukup berjarak. Masing-masing tower memiliki 16 lantai dengan 225 unit, dimana setiap unitnya terdiri dari dua kamar yang mampu menampung hingga 2.550 orang.

Dalam menjalankan kegiatan operasional pelayanan para pasien Covid-19, rusun Nagrak didukung oleh BPBD dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam mempersiapkan sumber daya manusia dan fasilitas pendukung lain serta Dinas Sosial DKI Jakarta dalam pemenuhan gizi para pasien (red).

SENKOM RESCUE BERSIHKAN LUMPUR PASCA BANJIR KOTA MANADO

 

Barometer99- Manado, 23/01/2021 - Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo mengatakan, beberapa hari terakhir wilayah Sulawesi Utara dilanda cuaca ekstrem, berupa gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Sulawesi Utara, angin kencang dan hujan lebat yang mengakibatkan meluapnya DAS Tondano dan Sungai Sawangan dan menyebabkan banjir menggenangi 10 kecamatan di Kota Manado. salah satu titik parah banjir berada di wilayah kelurahan Banjer Kecamatan Tikala mencapai ketinggian leher orang dewasa bahkan ada sebagian rumah yang tenggelam akibat banjir tersebut.

 

Walaupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) menyebutkan bahwa banjir yang terjadi di Kota Manado telah surut namun ketebalan lumpur yang ditinggalkan banjir di rumah warga mencapai 50 sentimeter.

 

Ketua Senkom Mitra Polri Kota Manado M Amin Muslim mengatakan bahwa banjir kali ini mengingatkan pada banjir bandang pada tahun 2014 silam, namun seiring dengan kesiapan personel Senkom Mitra Polri dalam penanganan pasca Banjir, Senkom Rescue siap secara optimal bergabung dengan Potensi SAR dan BPBD Kota Manado untuk membantu warga yang membutuhkan, Anggota Senkom Rescue Kota Manado sudah bergerak sejak Jumat 22 Januari 2021 bergotong royong bersama warga membersihkan lumpur dari rumah-rumah warga pasca banjir, "Kami warga Manado mengemban amanah tugas menjadi relawan untuk membantu warga di kota Manado secara optimal serta berharap dengan adanya bencana ini warga kota Manado menjadikan lebih waspada sehingga tidak ada lagi korban jiwa" Tegas Muslim

 

Secara Terpisah Sekjen Senkom Mitra Polri H. Arif Nurokhim, S.H berpesan kepada seluruh relawan yang sedang melaksanakan tugas kemanusiaan untuk selalu berhati-hati, koordinasi dengan BPBD/ TNI/ Polri serta instansi terkait, selalu mematuhi protokol Covid-19 ( Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak ) serta banyak doa kepada Alloh SWT .(Mus)

Arahan Presiden Paling Penting Upaya Pencegahan Karhutla

Jakarta - Barometer99.com
Kepala BNPB, Doni Monardo, saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (ratas), Selasa (23/6/2020).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang paling penting adalah upaya-upaya pencegahan sehingga tahun ini tingkat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa semakin dikurangi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (ratas), Selasa (23/6), di Halaman Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Doni, sebagai Kepala BNPB dan juga selaku Ketua Gugus Tugas adalah kerja keras, kerja sama dari seluruh komponen masyarakat di semua daerah yang setiap tahun mengalami karhutla cukup besar, terutama di kawasan lahan gambut.

Hal ini penting, menurut Kepala BNPB, menyampaikan bahwa hampir pasti lahan gambut terbakar itu akan menimbulkan asap yang sangat pekat.

Dampak dari asap yang pekat inilah, menurut Kepala BNPB, bisa menimbulkan ancaman kesehatan bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki penyakit Asma atau ISPA.

“Dampaknya adalah berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit Asma ini apabila terpapar Covid. Jadi khusus daerah, bukan hanya khusus daerah, tetapi semua daerah diharapkan semaksimal mungkin menghindari timbulnya asap,” kata Kepala BNPB.

Apalagi, menurut Kepala BNPB, asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan, khususnya gambut sehingga kerja keras dari semua komponen masyarakat di daerah untuk melakukan pencegahan ini sangat penting.

“Kita hindari asap agar kita juga bisa selamat dari bahaya Covid,” pungkas Kepala BNPB. **(ril)

Bertambah 38 Orang Hingga Berjumlah Total 172 Orang Positif Covid-19 Sampai Hari ini


Jakarta - Barometer99.com.
Juru Bicara Covid-19 Achmad Yurianto
Hari ini, Selasa (17/3), Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto menyebutkan bahwa total jumlah pasien positif Covid-19 hingga sekarang mencapai 172 orang sehingga jumlah pasien positif Covid-19 bertambah 38 orang.

Yuri mengatakan penambahan kasus tersebut diterimanya pada malam hari tanggal 15 Maret sebanyak 12 kasus, dan tanggal 16 Maret sebanyak 20 orang, serta ditambah 6 orang dari hasil pemeriksaan Universitas Airlangga. ”Sehingga total saat ini adalah 172 kasus,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Selasa (17/3).

Penambahan pasien positif Covid-19 tersebut kebanyakan dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau. Sebelumnya Yuri menyebut jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal adalah 5 orang sehingga tidak ada perubahan hingga saat ini.

Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak adalah dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.

Secara umum kondisi 172 pasien sudah membaik dan dari keseluruhan 9 di antaranya dinyatakan sembuh dan masih ada beberapa orang lagi yang akan dilakukan pemeriksaan kedua.

”Beberapa pasien yang sudah kami lakukan pemeriksaan di awal sudah ada 9 orang yang dinyatakan sembuh dan bisa pulang, dan masih ada beberapa orang lagi yang harus dilakukan pemeriksaan kedua,” ujar dia.

”Karena pemeriksaan pertama yang dilaksanakan hari ini dan kemarin sudah negatif maka tinggal menunggu interval dua hari lagi untuk kami laksanakan pemeriksaan.

Apabila ini negatif juga maka sudah bisa dipulangkan,” tambah Yuri. 227 RS Disiapkan Sementara itu, Pemerintah menyiapkan 227 rumah sakit untuk perawatan Pasien Covid-19 seiring makin bertambahnya jumlah kasus pasien yang positif di Indonesia.

”Sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh presiden bahwa 109 RS milik TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN sudah siap untuk melaksanakan perawatan penderita Covid-19,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19.

Salah satu RS yang berpartisipasi adalah RS Pertamina yang mendedikasikan seluruh ruangannya untuk pasien kasus Covid-19 dan hingga saat ini sudah ada 172 kasus pasien positif Covid-19 yang terbanyak di DKI Jakarta.

”Dari 172 ini terbanyak di DKI.

Kita maklumi bahwa pintu gerbang masuk (orang dari berbagai daerah) ke DKI cukup besar. Kemudian mobilitas penduduk sangat tinggi, dan kemungkinan terjadinya kontak dari kasus-kasus positif yang kita dapatkan juga cukup besar,” ujar dia.

Didapatkannya banyak kasus pasien positif Covid-19 di Jakarta merupakan hasil dari tracing kontak pasien positif yang dilakukan oleh jajaran Dinkes DKI dengan dibantu oleh unsur kepolisian dan Pemda.

Dari banyaknya kasus Covid-19 itu tidak semua pasien dirawat di rumah sakit, Jubir Covid-19 mengatakan masih puluhan kasus yang hasil pemeriksaannya negatif yang diminta untuk self isolated.

”Dari seluruh kasus ini sudah barang tentu yang kita curigai tidak seluruhnya kami rawat di RS. 172 pasien adalah kasus yang dirawat di RS, sementara ada puluhan lagi yang hasilnya masih negatif tapi gejalanya tidak terlalu berat kami minta melakukan self isolated di rumah,” katanya. **(ril)

Postingan Populer