Pemerintah Aceh Diharapkan Fokus Pada Tata Ruang Konservasi di Daerah Potensi Bencana Alam
Barometer99 - Aceh Timur
Intensitas cuaca ekstrim berupa hujan deras beberapa pekan ini terus berlanjut hingga mengakibatkan terjadinya bencana alam dibeberapa kawasan di daerah Aceh Timur.
Curah hujan yang meningkat mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Saat awak media turun ke lokasi wilayah Aceh Timur hari Ke-3 tepatnya di Desa Mesjid Keca matan Nurussalam kabupaten Aceh Timur hari Minggu pagi 6/12/2020.
Pada kesempatan yang sama dilokasi banjir ini awak media mencoba mengkomfirmasi warga terkait bencana banjir dan longsor di wilayah setempat.
Tampak Ketua LSM bergerak Peduli Lingkungan hidup yaitu AMPEHRA (Asosiasi Masyarakat Peduli Hutan Rakyat), juga hadir di sana.
T. Saiful Selaku Ketua AMPEHRA Aceh Timur menyampaikan, " Kejadian bencana alam di Aceh Timur sepekan ini, telah menimbulkan (1) korban jiwa.
Ditambahkan Saiful " Belum lagi korban harta benda milik masyarakat tak terhitung nilainya termasuk infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah ikut hancur, seperti jalan terputus, di Desa Seuneuboh buloh Kecamatan Idi Tunong serta jembatan desa amblas akibat diterjang banjir.
Disampaikan Saiful pula " seperti saat Tsunami datang itu kehendak sang pencipta. Kita tak bisa menghindar dan menerima secara ikhlas, akan tetapi sebaliknya kita berupaya dan berusaha sebaik mungkin juga untuk menjaga dan mencintai Karya sang pencipta sebaik mungkin", bebernya.
"Menjaga kelestarian lingkungan hidup agar slalu terpelihara adalah bentuk konservasi", sebutnya.
T. Saiful Selaku Pengurus Ormas di Aceh Timur seringkali melakukan silaturahmi di berbagai pelosok penjuru Aceh, sangat mengharapkan kepada pemerintah Aceh untuk mengedepankan program konservasi pada kawasan - kawasan potensi rawan bencana Alam.
"Kita berharap terkait bencana alam yang telah terjadi di beberapa Kabupaten maupun Kecamatan, hingga menimbulkan korban jiwa, maupun harta benda, agar kedepan tidak terulang kembali, Ungkapnya.
"Mari kita bersama-sama memperkecil resiko dengan program Cinta Alam dengan menggalakkan Konservasi", imbuhnya.
Masih ke dalam penyampaian T.Saiful " Hal ini sangat penting dilakukan demi menyelamatkan keberlangsungan makhluk. Dengan demikian diharapkan untuk Kabupaten Aceh Timur supaya kedepan kiranya segera melahirkan tata ruang terkait Daerah Aliran Sungai (DAS) secara sempurna, dan mensosialosasikan hingga sampai kepada masyarakat, berupa (Qanun Daerah) agar masyarakat Umum tau betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup", harapnya.
Dibeberapa kawasan seputaran sungai yang ada di Aceh Timur, maupun didaerah lainnya banyak persoalan yang hampir sama seperti luapan banjir berasal dari luapan jaringan irigasi yang rusak, hutan menjadi gundul, sungai semakin hari terus melebar dan lain sebagainya.
"Saya berharap kepada pemerintah baik provinsi maupun kabupaten agar segera menyusun program menanam pohon disepanjang DAS termasuk menggalakkan penanaman bambu disepanjang tepi bantaran sungai yang ada", keluhnya.
Persoalan daerah yang ada di Aceh berharap bangunan kontruksi beton untuk pengaman tebing untuk semua sungai walaupun itu belum tentu dapat dibangun semuanya, akan tetapi yang harus menjadi perhatian saat ini sungai terus melebar dan terus melebar, serta alam semakin hari semakin rusak", jelasnya.
"Kami mengharapkan pemerintah daerah maupun provinsi agar peka terhadap konservasi alam terkait DAS. Mari Bergandeng Tangan Untuk Lestarikan Alam", tutupnya.
0 Comments: