Kemas Maulid Nabi Two in One, Launching Sumsel Berakhlak
Palembang, Barometer99.com
Dzikir dan Tabligh Akbar Dalam Rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H dan Hari Ulang Tahun (HUT) Korpri Ke - 48. Kegiatan yang dikemas dalam two in one dengan tema "Meneladani Nabi Membangun Negeri" Berlangsung di griya Agung jalan Demang lebar Daun Palembang, malam Kamis (14/11).
Yuli Lesmana Siregar dari wartawan Barometer99.com melaporkan dari lokasi, kegiatan ini dihadiri Herman Deru (Gubernur Sumsel), KH. Yahya Cholil Staquf (Penceramah/Katib ‘aam PBNU), Bahnir Rasyid (Kepala Badan Kesbangpol Prov. Sumsel), M. Iqbal Alisyahbana (Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat/Kesra Prov. Sumsel), Prof. KH. Aflatun Muchtar (Ketua Majelis Ulama Indonesia/MUI Prov. Sumsel), Kolonel Arm Widodo Noercahyo (Dandim 0418/Palembang), Kombes Didi Hayamansyah (Kapolrestabes Palembang),
Selain itu undangan yang hadir pantauan Yuli Lesmana Siregar dari media Barometer99.com serta diikuti, sekitar 600 orang dari jajaran FKPD, OPD Pemprov. Sumsel dan para Alim Ulama Kota Palembang.
Memasuki acara inti setelah di laksanakan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, dzikir dan sambutan Gubernur Sumsel lalu Ceramah Lantas di kukuhkan Launching "Sumsel berakhlak" serta doa penutup.
Acara dimulai dengan tabuhan hadroh dilanjut dengan Sholat Isya berjamaah. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an, zikir dan yasinan dipimpin oleh Ustadz Husni Mubarok.Ketua pelaksana asisten 1 bidang Kesra Ahmad Najib menyampaikan yang intinya
"Acara ini untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT yang dilaksanakan oleh segala aspek masyarakat baik pemerintah provinsi,TNI , polri dan elemen lainnya". Kata Najib.
sesaat sebelum sambutan dari gubernur Sumatera Selatan dikukuhkan peresmian Sumsel berakhlak.
Kata Sambutan dari Gubernur Sumsel merasa bahagia karena berdua dengan kyai kharismatik yang digandrungi.
"Kami merasa bahagia karena bisa bertatap muka langsung dengan KH Yahya Cholil Staquf, kenapa kita memperingati maulid karna kita harus mentauladani sifat-sifat Rasul dan cara kepemimpinan Rasul, banyak lagi keteladanan Rasul yang harus kita pelajari, kita minta nasehati untuk bekal kita nantinya dan di kesempatan ini kita mohon doa kita menjadi manusia berakhlak dan mudah mudahan pertemuan malam ini membuahkan hasil tentang arti akhlak dan semakin ingat tanggung jawab kita", kata Herman Deru.
Sedangkan siraman rohani yang disampaikan KH. Yahya Cholil intinya maulid nabi bisa disebut juga Haflah atau perayaan sebab ini memang waktunya kita melakukan perayaan atas kelahiran nabi besar kita Muhammad SAW, bahkan pada waktu itu abu lahab pamannya nabi dia merayakan kelahiran nabi muhammad dengan begitu gembira, apakah kita cinta kepada rosul, apakah kita sudah mengenal rosul,
"Kita harus mengenal rosullullah SAW. Nabi Muhamad di utus dengan tugas membangun peradaban di dunia, dahulu derajat kita di bedakan oleh warna kulit dan orang Afrika banyak yang menjadi budak budak bangsa lain namun nabi Muhamad membuat persamaan derajat di mata Allah SWT, akhlak terkait dengan amal soleh dan Manusia dikatakan berakhlak jika mereka melakukan amal soleh, dan barang siapa beramal soleh maka pasti Allah SWT akan memberikan kehidupan yang enak dan ini merupakan janji Allah SWT", tutur kyai Cahya Cholil di hadapan hadirin.
Pukul 21:50 WIB doa yang dipimpin oleh Imam besar Masjid Agung KH Nawawi Dencik sebagai penutup acara maulid yang dikemas two in one. (Yuli).